Transformasi Berbasis IKHLAS
Keunggulan tanpa kemandirian. samakah dgn broker?. Kemandirian adalah memastikan hal utama dan strategis dipenuhi oleh kekuatan internal, outsourcing prinsipnya utk hal hal pendukung yg tdk signifikan, jika tidak memperhatikan kemandirian siap siap waktu akan merontokkan keunggulan!. ya... ketika tahapan transformasi kemandirian di loncati demi untuk seakan telah berhasil dan hebat. Model transformasi yang disajikan kehidupan sebagai contoh ayat kauniyah untuk memberi hidayah pada manusia adalah proses perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu yang indah, sebelum keindahan muncul ada satu proses "kepompong", yang didalamnya merupakan tahapan "kawah candra dimuka" yang jika mampu dilalui dengan baik dan benar akan akan menghasilkan keindahan yang membahagiakan.
Alhamdulillah pelajaran dari hal diatas, bisa menggabung berbagai konsep menjadi satu kerangka yg lebih sempurna tentang proses transformasi menuju kesempurnaan berbasis IKHLAS.
1. Ada : kita punya kemampuan, produk, karya atau kegiatan yg dilakukan sendiri yg merupakan bukti keberadaan atau eksistensi, atau kewajiban asasi manusia (KAM), Ini kata kuncinya adalah Kemandirian.
2. Kualitas : Kita bukan sekedar ada namun mulai menjamin semuanya berkualitas, ini kata kuncinya adalah Pengendalian.
3. Kepuasan : Kualitas mempertimbangkan kebutuhan orang lain atau customer, lebih banyak mendengarkan dibandingkan mempromosikan atau menjual. Kata kuncinya adalah Kebijaksanaan dan Kerendahan hati.
4. Nilai : Kita tdk hanya menyesuaikan dgn kebutuhan dan memuaskan, tetapi memastikan sesuatu itu memberikan manfaat dan minimal risikonya bagi orang lain, customer atau stake hoder, sehingga mereka loyal dan menjadi orang yg merekomendasikan kepada orang lain. Kata kuncinya adalah Kepedulian dan kehebatan
5. Spiritual : Kepedulian dan kehebatan kita telah membuat orang lain, customer atau stakehoder menjadi advocate atau pendukung setia. Mereka mengikuti bukan untuk kepentingan atau kenikmatan tertentu tetapi dengan kebahagiaan yg mereka alami tanpa peduli apakah risiko mereka besar atau kecil, yg tertingginya adalah mereka mau mempertaruhkan segalanya untuk sesuatu yg telah menjadi spiritnya. Bukan lagi apa yg akan didapatkan tetapi apa yg dapat mereka kontribusikan dengan bahagia. Kata kuncinya adalah Keikhlasan.
Keikhlasan perlu dihadirkan dari sejak mengupayakan "ada", dengan keihklasan proses transformasi setiap tahapan akan terasa membahagiakan, semua tahapan menjadi bahan baku bangunan kebahagiaan kita. Berbicara IKHLAS ada kaitannya dengan bab NIAT.
Niat di Taman Bahagia, dijadikan zona secara khusus, untuk mengingatkan semua orang akan pentingnya IKHLAS bagi kebahagiaan hidup. IKHLAS identik keaslian yang didasari dengan keyakinan atau keimanan yang tepat terhadap kekuatan yang melebihi kemampuan manusia, sesuatu yang seharusnya menjadi tujuan dan orientasi manusia.
Semoga IKHLAS selalu menyertai dan menjadi warna dalam setiap aktivitas dan penggunaan sumber daya yang kita lakukan, aktivitas yang benar-benar asli, bukan pencitraan apalagi tipuan, karena itulah yang menjadi gerbang kebahagiaan. IKHLAS sangat dibutuhkan dalam transformasi, semakin tinggi dan sempurna yang akan dicapai maka akan semakin dekat dengan semakin "ketiadaan", tiada berharap balasan sepenuhnya mencari Ridho-Nya.
Pertanyaannya, Bisakah Ikhlas berlaku di dunia profesional atau dunia bisnis?, atau pendekatan Ikhlas (spiritual) hanya bisa berjalan di dunia sukarelawan?, tentunya akan menjadi kekuatan luar biasa, baik bagi organisasi sektor publik maupun swasta jika semakin banyak pegawai atau karyawannya yang IKHLAS. Ini bukan tentang anti kompensasi, tetapi menempatkan kompensasi sebagai dampak dari suatu kinerja, berbicara IKHLAS bukan berarti meniadakan kompensasi. Ini adalah penyempurnaan kompensasi, menuju kompensasi yang lengkap baik material maupun spiritual.
Tidak sedikit manusia atau organisasi yang menolak hal-hal yang bernuansa spiritual, sehingga mereka hanya mampu merumuskan apa yang disebut dengan keaslian sebagai TULUS, mereka mempunyai keaslian yang tinggi namun tidak disadari dengan keimanan yang tepat, ada juga mereka yang sudah menolak spiritual namun tampil bak yang paling spiritual, biasanya karena adanya kepentingan untuk dinegosiasikan, itulah yang disebut MUNAFIK (penuh tipu daya). Dilain sisi ada juga yang sebatas CITRA, sekedar nampak atau agar dikenal luas.
Seperti apakah NIAT anda?, apapun itu yang terpenting sekarang kesadaran IKHLAS telah merasuk dalam diri kita semua dan akan mempengaruhi setiap lintasan pikiran, emosi, ucapan dan berbagai perilaku, kebiasaan hingga membudaya dalam kehidupan kita. Ingatlah IKHLAS itu membahagiakan.
Sabtu, 03 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar